andrypein.net : Pengertian DNS Server kalau dari definisi aing sendiri mah adalah server yang dapat men-translate IP menjadi domain name atau sebaliknya sehingga kita bisa brosingan, internetan dll.
Salah ya caci maki saja karena untuk per DNS an mah belum aing coba pelajari bahkan tidak bikin vm khusus untuk belajar ngoprek dns dns an.
Tapi Kalem ada penjelasan detailnya seperti dibawah ini.
Pengertian DNS Server
Domain Name Server atau DNS adalah sebuah sistem yang menghubungkan Uniform Resource Locator (URL) dengan Internet Protocol Address (IP Address).
Bayangkan jika ingin brosing gogel tapi harus hapal IP nya dan mengetikkannya pada browser, tentu ribet kan? Nah disinilah peran DNS beraksi.
Fungsi dari DNS
Dari penjelasan pengertian DNS server diatas , bisa ditarik kesimpulan akan fungsinya menjadi seperti :
- Me-request informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain.
- Me-request informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address yang dimasukkan.
- Mencari server yang tepat untuk mengirimkan data misalnya email.
Itulah ketiga fungsi DNS yang bekerja secara otomatis ketika klean sedang mengakses internet.
Kelebihan DNS
Kalem juga, dengan DNS ada beberapa kelebihannya atuh antara lain :
- Internetan menjadi lebih gampang karena kita tidak perlu ngetik alamat IP, cukup nama domain websitenya saja dongs.
- Mudah dikonfig, bisa ganti IP dan si DNS akan melakukan kerjanya dengan update dan mencocokan kembali si IP nya.
- Yang pasti aman lah, brosingan menjadi terjaga keamanannya dan lumayan mencegah upaya heking2an dari orang yang tidak bertanggung jawab.
Bagian DNS
Cara kerja DNS sebenarnya mencocokan komponen URL dan IP Adrees saja sih.
Dan btw dns memiliki hirarki tersendiri seperti penjelasan ini.
Hirarki dari sebuah DNS meliputi :
Root-Level Domain adalah kasta tertinggi dari hirarki DNS, bentuknya tanda titik (.) di bagian paling belakang sebuah URL.
Top-Level Domain adalah ekstensi yang berada di bagian depan root-level domain, btw terdapat dua jenis TLD yang umumnya dipakai. Keduanya, yaitu Generic Top-Level Domain (GTLD) dan Country Code Top-Level Domain (CCLTD).
Si GTLD biasanya menjelaskan sifat institusi dari pemilik web, misal website untuk tujuan komersial biasanya memiliki ekstensi .COM. Lalu, .EDU untuk institusi pendidikan dan .GOV untuk lembaga pemerintahan.
Si CCLTD merupakan ekstensi yang menjelaskan asal negara dari pemilik situs, contohnya akhiran .ID untuk website Indonesia, .AU untuk Australia, .UK untuk Inggris, dsb.
Second-Level Domain ialah nama lain untuk domain itu sendiri. Ia sering digunakan sebagai identitas institusi atau branding. Dalam kasus URL en.wikipedia.org, yang dimaksud SLD adalah wikipedia.
Third-Level Domain atau subdomain merupakan bagian dari domain utama yang berdiri sendiri.
Cara Kerja DNS
Tahapan cara kerja DNS dimulai dari proses meminta informasi atau DNS query, lalu dilanjut dengan DNS recursion, root nameserver, TLD nameserver, sampai authoritative nameserver.
Mantranya kaya gini gan.
DNS Query
DNS Query merupakan istilah teknis untuk meminta informasi soal IP Address. Tahapan ini dimulai ketika Anda mengetikkan URL ke address bar.
DNS server kemudian mencari informasi di filehosts. Jika informasi yang dicari tidak ditemukan, server akan berusaha mencari kepingan informasi atau rekam informasi yang pernah tercatat di sistem (cache).
Dalam tahapan awal ini sendiri, terdapat tiga jenis DNS Query. Ketiganya adalah recursive query, iterative query, dan non-recursive query. Di bawah ini, Anda bisa temukan pengertiannya:
Recursive query
User memberikan hostname yang mana kemudian DNS Resolver harus berikan jawaban. Ada dua kemungkinan jawaban yang diberikan. Pertama, DNS akan menyediakan informasi relevan setelah mencari di Root Server ataupun Authoritative Name Server. Kedua, browser akan menampilkan pesan error karena informasi tak bisa ditemukan.
Iterative query
User memasukkan hostname. DNS resolver akan mencari cache yang relevan di memori. Jika tidak berhasil, DNS resolver akan mencari informasi di Root Server dan Authoritative Name Server yang paling dekat dan relevan dengan DNS zone.
Non-recursive query
Ini merupakan proses pencarian informasi yang tercepat. Tipe ini tidak memerlukan pencarian di Root Server atau Authoritative Name Server karena data yang dicari tersimpan dalam cache.
DNS Recursor / DNS Recursive Resolver
DNS recursor merupakan tahapan pertama pencarian informasi. Ketika user memasukkan URL dan tidak menemukan hasil yang valid di cache, sistem akan mencari informasi dalam cache penyedia internet atau internet service provider (ISP).
Root Name Server
Katakanlah informasi yang Anda cari tak bisa ditemukan di ISP. Maka kemudian, sistem akan mencari informasi yang Anda butuhkan ke root name server.
Root name server merupakan semacam database yang menjawab pertanyaan soal nama domain dan IP Address. Server ini tidak memiliki jawaban tepat untuk informasi yang dicari.
Akan tetapi, server ini bisa meneruskan permintaan informasi ke pihak yang lebih mengetahui. Di dunia ini, terdapat 13 root server yang bekerja. Root server tersebut diurutkan secara alfabetis dari A sampai M.
Root server semacam ini dikelola organisasi seperti Internet Systems Consortium, Verisign, ICANN, the University of Maryland, and the U.S. Army Research Lab.
TLD Name Server
Dari root name server, sistem akan membaca jenis informasi yang dicari dari top-level domain. Setiap TLD seperti .COM, .ORG, .EDU, .ID, .AU, dan sebagainya memiliki server yang spesifik.
Dengan membaca informasi ini, sistem bisa meneruskan pencarian informasi ke server yang benar-benar memiliki data yang dicari.
Authoritative Name Server
Setelah menemukan klu di mana server yang diinginkan, sampailah kita pada authoritative name server. Jenis server satu ini memiliki semua informasi lengkap soal situs web yang dituju.
Ketika informasi yang diminta sesuai dengan hasilnya, maka browser akan menampilkan situs web atau halaman yang Anda minta di awal. Tentu saja hasil pencarian ini memiliki masa waktu tertentu.
Proses pencarian ini akan diulang untuk memastikan informasi yang ditampilkan tetap up-to-date. Namun, tentu saja, beberapa informasi ini disimpan dalam bentuk cache di device untuk berjaga-jaga agar proses query berjalan cepat.
Macam-Macam DNS
Macam DNS ini biasa dapat ditemui di DNS editor pada situs penyedia layanan domain, seperti si andrypein ini yang aing beli di idwebhost, kira-kira seperti ini lah :
Dan inilah macam jenis beserta pengertiannya.
- A Record atau Address record ─ menyimpan informasi soal hostname, time to live (TTL), dan IPv4 Address.
- AAAA Record ─ menyimpan informasi hostname dan hubungannya dengan IPv6 address.
- MX Record ─ merekam server SMTP yang khusus digunakan untuk saling berkirim email di suatu domain.
- CNAME Record ─ digunakan untuk me-redirect domain atau subdomain ke sebuah IP Address. Lewat fungsi satu ini, Anda tak perlu memperbarui DNS record.
- NS Record ─ merujuk subdomain pada authoritative name server yang diinginkan. Record ini berguna jika subdomain Anda di web hosting berbeda dengan domain.
- PTR Record ─ memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasi soal IP Address dan menampilkan hostname (reverse DNS lookup).
- CERT Record ─ menyimpan sertifikat enkripsi atau sertifikat keamanan.
- SRV Record ─ menyimpan informasi terkait lokasi komunikasi, semacam Priority, Name, Weight, Port, Points, dan TTL.
- TXT Record ─ membawa dan menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh mesin.
- SOA Record ─ bagian yang muncul di awal dokumen DNS zone. Bagian yang sama juga merujuk pada Authoritative Name Server serta informasi lengkap sebuah domain.
Done, sekian mungkin penjelasan panjang dari pengertian DNS Server, semoga aing bisa minimal ngoprek vm vm buat konfig-konfig dns.