andrypein.net : Alkisah dongeng ini terjadi waktu aing kuliah di Tasik, aing dulu ngekos di daerah Cilolohan namanya, dekat dengan Unsil (Universitas Siliwangi).
Dongeng dengan judul Babi Ngepet yang sekarang ini merupakan part pertama dari series kelanjutan pengalaman aing yang ditemani tidur bersama kakek tua “dalam tanda kutip” di kosan pada hari yang sama.
Hari itu masih ingat kejadian hari sabtu, perkuliahan libur dan aing merencanakan untuk tidak pulang ke Ciamis.
Alhasil pada malamnya dengan jumlah kamar 15 petak kos ini kebanyakan kosong karena penghuni sana ada yang pulkam ada yang malmingan, ok aing sendiri dan it’s not a big deal.
Rutinitas goblok pun dilakukan A.K.A Tiduran, buka pintu kamar kos pun yang aing liat hanya dinding tembok tinggi dengan jarak +- 4 meter dari muka pintu.
Waktu menunjukan jam 10 malam, hawa gerah mentrigger ku untuk mandi saja pada saat itu lalu nongkrong cantik diluar kamar sambil sekali-kali lihat gerbang barangkali ada penghuni kosan lain yang balik.
Rokok pun tertinggal, aing memutuskan untuk masuk dan mengambil si rokok hingga pada akhirnya saat balik keluar, mata ini melihat BABI.
Ya, bener babi, dia panik seperti kaget dipergokin ketauan nongol oleh aing, hingga dengan jarak 5 detik kemudian si babi lari panik menembus tembok.
Yes, dia menghilang cuy, nembus tembok udah kaya ninja saja.
Karena saya sudah terbiasa dengan yang beginian, lalu mikir “ngapain masih pagi masih jam 10 udah main jaga lilin aja, cklckckc”.
Penasaran dengan rupa bentuk babi ngepet?
Yang saya lihat waktu itu ukurannya babi kecil, babi hutan alias bagong namun kecil dengan warna hitam coklat.
Karena kasihan justru si babi ngepet yang aing kagetin ahirnya aing sebat lagi sambil kencengin spiker yang dibawa dari rumah buat listen-listen musik saja lah.
Hingga sampai rasa ngantuk tiba dan tiba-tiba saja aing didatengin sosok hitam yang berubah menjadi kakek tua untuk menemani tidur aing dimalam itu.
Bersambung……