Horror

Misteri Truk Kontrainer di Pawindan Ciamis #310

Djarum Black berwarna HITAM

andrypein.net : Alkisah ada 3 orang murid SMA bernama Andry, Angga, dan Hari, mereka berasal dari SMA yang sama tapi berbeda kelas, cuma saya dan si Hari berada di kelas yang sama, sebangku pula.

Kisah misteri truk ini terjadi waktu kami kelas 2 SMA dimana kebetulan orang tua saya alias kolot aing pada berangkat umroh.

Karena ortu pada pergi umroh, you know what lah, otomatis rumah kosong dan fix mereka menginap di rumah.

Singkat cerita kalo tidak salah sekitar jam 12 jam 1 malam lah kita kelayapan naik motor ga jelas dengan rute yang ga jelas pula, saya nyebutnya “gogoblogan“.

Rute gogoblogan kala itu naik motor ke daerah yang bernama Pawindan di Ciamis, warga lokal dan orang-orang Ciamis sering menyebutnya jalur lingkar selatan.

Waktu itu jalannya belum sebesar sekarang, kurang lebih hanya cukup 1 mobil kontrainer trailer besar untuk lewat melintas.

Maklum anak remaja yang sudah random sejak dini, entah apa niat dan objektifnya pada saat itu kami motoran di jalur lingkar selatan dan biasa lah sebat dulu dan akhirnya kami berhenti untuk menyalakan rokok.

Ok, melipir lah para dungu ini ngobrol pinggir jalan sambil bercanda membicarakan hal random lainnya.

Tampak dari kejauhan lampu silau kendaraan menyoroti kami setelah semakin dekat ternyata itu adalah Truk Trailer (kami nyebutnya Kontrener).

Misteri truk ini dimulai ketika sebuah kendaraan panjang besar dengan 24 roda tersebut melaju pelan menghampiri kami.

Tampak ada kurang lebih sekitar 6 orang yang duduk di gandengan belakang kontrainer tersebut.

Saking melaju pelannya mungkin balap dengan sepeda family roda tiga pun akan kesusul, lalu supirpun nge-dim lampu jauh dan sempat membunyikan klakson nya ketika akan mendekat.

Tooooot“, kebayang lah ya bunyi klakson truk, sambil percaya diri karena ternyata “masih ada” orang jam segini yang mungkin mereka sedang bekerja dinas malam atau apalah.

Dengan sebat ngebulnya dan dengan percaya dirinya juga kami saling sapa dengan orang-orang yang ada di truk kontrainer tersebut.

EUY MANG!!“, begitulah cara homies sunda dalam sapa menyapa kepada orang yang baru ditemui alias belum kenal.

Setelah si truk kontrainer sudah agak jauh dari posisi kami diam di pinggir jalan, lalu kami lanjut ngobrol, dan belum ada perasaan aneh-aneh.

Ya jelas, normal wajar tidak ada perasaan apapun karena ini jalan umum, jalan ya untuk kendaraan lewat mau itu kecil/besar, begitulah pikir kami kala itu.

Sebat pertama pun habis dari pertama turun sampai truk itu lewat, mungkin hanya sekitar 2-5 menit durasi lalu kita putuskan untuk pergi lagi tanpa berputar arah.

Ok starter motor, gaaas dan…….

Entah mengapa kami bertiga menyaksikan kontrainer yang tadi lewat sudah BALIK BADAN alias balik arah dengan arah motor kami.

Oy, daerah lingkar selatan itu jalannya kecil, dimana lahan luas disana yang bisa memungkinkan si truk parkir lalu balik arah.

Dan aduh, ini baru 2 menit lah, kenapa cepat sekali putar badan kepala sampai buntut dan fullbody balik arah, omg astagfirullah.

Dan yang paling shock adalah orang-orang di truk nya masih sama dengan yang tadi kami sapa “EUY MANG!“.

Lalu dengan polosnya kami bertanya-tanya dengan pertanyaan yang SERAGAM yakni “naha bisa balik deui??“, artinya ‘kenapa bisa balik lagi?’.

Dengan kontrainer yang sama dan orang-orang yang sama pula akhirnya si truk berpapasan lewat berlawanan arah dengan motor kami.

Setelah itu timbul rasa penasaran kami pun melaju motor dengan kecepatan rendah untuk memastikan mencari titik DIMANA sih truk ini parkir untuk putar badan dan dengan waktu sesingkat itu.

Penasaran yang tidak terjawab pun benar-benar tidak terjawab, karena di sepanjang jalan kami maju, tidak ada lapang luas atau area luas yang bisa memungkinkan truk untuk parkir.

Jujur, jarak antar rumah masih pada berjauhan, dan kiri kanan hanya kebun-kebun dengan tumbuhan tinggi saja tapi kenapa loh dan dimana.

Cukup kenapa dan dimana adalah pertanyaan besar kami saat itu.

Naha bisa balik deui?”, kenapa bisa balik lagi?.

Dimana parkirna mun bisa“, dimana parkirnya kalau bisa.

Dan si truk dengan sebentarnya dan waktu singkatnya bisa balik arah loh.

Karena tidak mau overthinking pada malam itu akhirnya gogoblogan kami diakhiri dengan pulang nonton anime, main game.

Pengalaman misteri truk ini bakal tetep menjadi pertanyaan abadi seumur hidup karena kami bertiga yang menyaksikannya langsung.

Keesokannya kami pergi ke sekolah, tetap dengan pertanyaan yang belum terjawab sampai sekarang yaitu.

“MENGAPA”.

Wajar misteri truk ini akan tetap menjadi misteri!

Sekian.

*AFK

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button